Selasa, 15 Februari 2011

EVALUASI AKHLAK MULIA

Libur begini (kalender merah : Maulid Nabi SAW), ada satu tulisan yang bisa buat jadi renungan kita semua.

Sekedar untuk Evaluasi akhlak dalam diri seorang muslimah , ada 4 tingkatan evaluasi akhlak Mulia , sebagai gambaran umumnya :

1. Sholihat.
Artinya jiwa yang lurus, bersih, tenang. Akhlak ini penting karena sebagai syarat agar kita mendapatkan rahmat dan barokah Allah SWT. Dan apabila sudah mendapat rahmat dan barokah Allah SWT, tidak ada lagi yang diharapkan selain itu.

Ya misal dengan nominal harta/uang yang sama, plus rahmat dan barokah Allah SWT, maka apapun yang kita miliki bermanfaat yang diperoleh akan lebih banyak. Sedangkan kalau tanpa barokah Allah, sangat mudah bagi-Nya untuk mengambil kembali harta yang pernah mampir di kantong kita dalam sekejap. misalnya diberi ujian Sakit, Kecurian, Kehilangan, atau musibah karena kelalaian lainnya nya.

Akhlak sholihat dibangun karena ada kedekatan kita dengan Al Qur'an, sunnah, dan bergaul dengan orang-orang yang baik/solih.

2. Qonitat.
Artinya orang yang taat. Karena hati yang selamat, yang sudah lurus, tidak akan kokoh kalau tidak melakukan ketaatan2. Dan ketaatan ini, diuji dengan perintah-perintah untuk melakukan sesuatu.

Tanda2 kita punya jiwa qonaah adalah selalu menerima apa yang terjadi yang ditakdirkan Allah SWT, karena apa yang kita inginkan, tidak selalu diberikan kontan diberikan ada jalan dan ujian yang harus ditempuh sebelum harapan dan do'a kita terwujud . Karena Allah SWT mungkin ingin membersihkan hati kita dulu , membersihkan kekurangan2 kita, supaya kita bisa lebih dekat dengan-Nya.

Lantas apa yang harus kita lakukan ? Pertama mengerti perintah yang Allah SWT berikan, dan melakukannya intinya Sami'na Wa Atho'na . Problemnya kadang2 kita tak mengerti hikmah yang harus kita ambil maunya instant saja. Gak ngerti kenapa dan harus bagaimana. Karena itu, akhlak solihat menjadi syarat supaya hikmah lebih mudah kita tangkap, dan kita lebih mudah mengerti apa yang Allah SWT perintahkan untuk kita lakukan, sehinga kita juga lebih mudah untuk melakukannya.

3. Hafidzhot.
Artinya memelihara. artinya tugas kita adalah memelihara agama, jiwa, akal, kehormatan, dll. Dan bukan menyelesaikan. Apabila kita mendapat ujian, tugas kita 'hanya' memelihara supaya kita tetap di track yang benar. Dan bukan menentukan hasilnya ,sekalipun ada sebab hasil dikarenakan ikhtiar dan usaha kita . Karena selesainya suatu ujian itu wewenang Allah SWT, kapan Dia berkenan mencabut ujian, dan kapan tetap membiarkannya.

Misalnya apabila gagal ujian CPNS, tugas kita adalah memelihara agama, jiwa, akal, dan kehormatan agar tetap sesuai dengan tuntunan-Nya. Sedangkan penyelesaiannya, apakah segera mendapat pekerjaan lain, atau mendapat beasiswa untuk sekolah lagi, atau bahkan tetap menjadi pencari kerja, itu diluar wewenang kita.

4. Azimah.
Artinya wanita yang kokoh dalam setiap langkahnya. Profesional. Dalam pandangan Islam, profesional itu berarti seimbang, kokoh dalam setiap langkah, semua langkahnya. Bukan hanya di salah 1 bidang. Jadi bukan profesional namanya apabila sukses karier pekerjaan di luar domestik , tetapi keluarga kurang terurus, misalnya. Tapi itu di setiap langkah yang dilakukan.
Jadi setiap sebelum melangkah, selalu dipertimbangkan efek/akibatnya dari seluruh aspek . Itulah profesional dalam Islam : seimbang di semua sisi.

Misalnya, sebagai ibu, ada saat2 tertentu anak2 'rewel' dan minta dimandikan, atau diurus kita sebagai orang tuanya di pagi hari. Sementara apabila dituruti, sudah pasti akan terlambat berangkat kerja(bila ibunya juga bekerja) . Atau kebalikannya, ada saat2 tertentu pekerjaan kantor menuntut waktu yang lebih, sehingga tidak bisa pulang menemui anak2 pada waktunya. Benturan-benturan ini akan ditemui setiap hari dan setiap saat , ada tarik ulur antara perasaan dan tanggungjawab sebagai bagian dari Publik . Wanita yang sudah berakhlak azimah, profesional, yang kokoh dalam setiap langkahnya, akan dapat memilih mana yang lebih banyak manfaat dan mengurangi mudhorotnya.

Mudah2an kita semua mampu melalui dan mendapatkan akhlak mulia sehingga menghantarkan pada amalan yang mulia pula, InsyaAllah....


(Sumber terinspirasi tulisan seorang Sobat (Tutut) yang saya salin lagi di blog ini, menarik dan patut jadi renungan. Syukron ya Saudariku atas izinnya)