Senin, 10 Januari 2011

Haji


Muslim mana sih yang gak mau menyempurnakan rukun Islam ke-5 ini ? Tentu Rukun Islam setelah Syahadat (kesaksian muslim atas KeTuhanan yang Esa dan kesaksian pada Muhammad SAW sebagai utusannya), menunaikan zakat, Puasa di Bulan Romadhon, Membayar zakat dan Melaksanakan Haji bila mampu.

Haji ini disyari’atkan dengan kata mampu. Ya, karena untuk yang tidak mampu maka gugur baginya atas kewajiban ini. Mampu sendiri ditekankan pada mampu secara Financial,Fisik, kesehatan dan keamanan dalam perjalanan.
Ada Banyak latar belakang orang berhaji, orang yang bersungguh2 secara ikhlas karena Allah SWT melaksanakan dengan ilmunya dan hanya mengharap keridloannya inilah ibadah yang utama, ada juga orang yang melaksanaka haji karena ingin mendapatkan prestise dengan gelar yang disandang setelahnya, ada yang melakukannya untuk politik, ada yang ingin bermunajat agar do’a2 dan keinginan terkabul karena tempat2 dan waktu2 yang insyaAllah diijabah Allah SWT.Namun Haji yang sempurna adalah haji yang mabrur . Mabrur dari referensi yang saya baca ada 2 makna pertama : baik,suci dan bersih, kedua : diterima dan mendapat ridho Allah SWT. Haji yang baik dan sempurna adalah haji yang baik dan mendapatkan kebaikan bagi pelakunya. Menurut ulama haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri dengan dosa-dosa, artinya kebajikan haji membentengi diri mereka dari dosa dan maksiat, baik besar atau kecil, semakin kuat imannya dan semakin meningkat ibadah dan amal solihnya. sekalipun tanpa orang lain harus menambahkan embel2 haji/hajjah di depan nama kita, amin semoga kita bisa meraih haji mabrur.

Sekedar Sharing pengalaman saya, keinginan berhaji ini benar2 menjadi obsesi yang kuat…bagaimana saya ingin bisa melihat baitullah - rumah Allah SWT, tempat para Nabi mensyiarkan Islam, menapaktilasi tempat2 sejarah dan ibadah para nabi sebagaimana saya pelajari yang dibaca dari AlQur’an sebagai pedoman hidup,sumber ilmu dan dari para asatidz yang mengisahkannya, terutama kisah Nabi Ibrahim AS dan Rasulullah Muhammad SAW. Hati ini sangat-sangat merindukannya terlebih bila mendengar saudara,tetangga,teman menceritakan perjalanan sepulang haji.

Tentu keinginan itu gak bakal terwujud kalau kita Cuma bicara aja, karena itu harus ada rencana yang nyata . Dan setelah saya kalkulasi dengan kekuatan financial saat itu, gaji saya dan suami InsyaAllah akan bisa mencukupinya dalam waktu tempo 3 tahun (kalau kami bisa menyisihkan) ,Tapi karena masih banyak tanggungan (Cicilan rumah, biaya adikadik sekolah, orangtua,biaya sekolah anak ) maka kami rencanakan untuk menabung dengan jangka 5 tahun. Mulailah kami tahun 2002 membuka tabungan haji di Bank Muamalat dengan angsuran bulanan Rp.500.000 dengan system potong gaji dari rekening gajian kami. Meski rencana kita 5 tahun ke depan ,terus sesekali waktu kami baca cerita-cerita /referensi materi haji, baik di buku,internet dll. Lagi-lagi Allah SWT Maha Pemurah…setelah ikhtiar kami yg kami jalani secara kontinyu dan dengan tambahan saat-saat ada bonus, insentif yang benar2 kami alokasikan fokus untuk haji-selain yang wajib2 tentu kami penuhi hak-haknya…kok tiba2 gak terasa dalam jangka waktu 2 tahun tabungan kami masing-masing sudah mencukupi syarat untuk memesan kursi waktu itu 20juta..rasanya haru dan senang, syukur yang tak putus2, kemudahan dan kemurahan ALLAH SWT mendengar do’a2 kami untuk segera mengunjungi Baitullah yang tidak sama dengan rencana Hambanya yang lemah ini.
Jadilah dalam 2 tahun kemudian kami mendapat quota haji 2005 – mulailah kami lebih intensif menggali ilmu haji(Ikut manasik haji di Yayasan An-Nuur cimanggu), persiapan fisik yang dilakukan setahun sebelum keberangkatan dengan jalan kaki dan jogging rutin seminggu sekali minimal 2 jam, mengitari komplek Menteng Asri, kadang keluar ke Gang Masjid terus Balitro, Manunggal dengan turunan dan tanjakkan curam, melintas sungai, perkampungan padat sambil mengamati kehidupan masyarakat , pasar anyar sekalian belanja pekanan, atau ke bundaran yasmin dengan diakhiri dengan wisata kuliner dan cuci mata…(haha…gayanya Olahraga… teuteup menambah berat badan…sambil menyelam minum air boleh dong !..:D…)

Pelajaran yang bisa kami ambil adalah -- benar kata teori nya…kalau menginginkan /mengidamkan sesuatu tanamkan niat dan Azzam yang kuat, ya Azzam adalah niat yang lebih sungguh2 yang dibarengi oleh sebuah usaha, persiapan ilmu, persiapan fisik dan persiapan hati…. Mungkin sebagian orang tipis harapan dengan biaya yg begitu besar, tapi Allah melihat proses dan kesungguhan, seandainya anggaran kita baru terpenuhi mgkn 20 tahun ? tetaplah ber ikhtiar karena Allah SWT berkehendak lain Dia berikan Rizki dengan tak disangka-sangka. Banyak kisah dibalik orang yang naik haji yang secara perhitungan manusia gak mungkin atau jauh2 lah..tapi kalau Allah SWT berkehendak ? Kun faya Kun…So, berhusnuzon/berbaik sangka terus kepada Allah SWT maha pemberi Rizqi dan berkehendak , disertai dengan usaha yang maksimal dan persiapan2 lainnya, insyaAllah Allah berikan kemudahan yang sangat banyak- hal ini juga bukan dalam persiapan haji saja tapi untuk hidupan atau aktivitas ibadah kita yang lainnya. Semoga, amiin….

Saat Musim Haji Tiba – Lihat para Calon Jama'ah berkemas dan sumringah menuju Baitullaah, ada rasa desir2 yang menyapu-nyapu hati ini...Kangeen, Rinduuu yang amat sangat ingin tenggelam kembali pada kekhusyu'an suasana yang syahdu.

(Untuk Teori haji dan cerita perjalanannya InsyaAllah saya sharing ditulisan lain yahh.…^_^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar