Senin, 10 Januari 2011

à quel étage? Excuse moi...

Saya memang ingin bisa minimal kenal beberapa bahasa baik bahasa Daerah atau bahasa asing , tapi kesempatan untuk belajar waktu khusus belum ada .Mungkin suatu saat dan ada kesempatan saya akan mendalami beberapa bahasa Asing terutama Arab lebih banyak. Kadang saya tulis vocabulary di sembarang buku atau Cuma selembar kertas menuliskan kata2 yg asing dan menarik..tapi ya itu tidak terdokumentasi dgn baik melayang jadi lupa ..hilang ntah kemana.

Francais ini adalah bahasa ke-3 yang pernah saya kenal selain Inggris, Arab..(yg semuanya gak Gape !).
Motivasi belajar bahasa perancis awalnya karena…ada Dinas yang meeting di kantor saya (pinjam ruang meeting kantor kami) yang luas dan cukup representative lah bagi teman-teman yang berdinas di Jakarta…biasakan kadang kalau meeting suka di luar kota…. Dan, mitranya ada bule dia org prancis…Nah, kebetulan hari itu hari jum’at, berhubung di kantor saya perempuan sendiri dan yang lain itu jum’atan . jadilah saya di ruang kerja dan si bule itu duduk depan shofa depan meja kerja saya dan mba-mba service yang nyiapin catering prasmanan. Seandainya saya bisa bahasanya mungkin saya bisa menyapanya atau sekedar obrolan kecil..pernah dengar Papa bicara bhs perancis kedengaranya lucu dan sengau-sengau gitu dulu sewaktu saya kira2 kelas 3 SD beliau pernah kerja di Perancis 2-3 tahun gitu, jadi ngerti dan bisalah bhs perancis. Akhirnya saya cm sepatah kata menyilakan dia kalau mau take a lunch first, tentu in English. Konon orang Perancis akan lebih ramah dan bersimpati kalau orang lain memakai bahasanya entah itu karena keEgoisan dan rasa Superioritas……mereka menganggap lebih bangsawan (hehe…itu yg saya dengar dari master/enseignant Francais saya).

Akhirnya dari komunikasi yang gak kesampaian, saya belajar kursus bahasa perancis – Alhamdulillah persis di sebrang kantor saya dulu di jalan Pajajaran Bogor, Ada Pusat kursus Bahasa yang bagian dari institusi IPB (sebelah masjid Al-Ghifari), Disana ada kursus bahasa Inggris, Arab,Prancis, Jerman,Jepang dan yang terbaru mandarin.Tenaga pengajarnya sebagian besar dosen-dosen yang pernah ditugaskan beasiswa di Negara setempat. Nah memang jodoh juga selain murah waktu itu kalau g salah uang kursus perlevel 300rb-an untuk satu kelas minimal 10 org. dan yg sudah memenuhi quota adalah kelas Perancis (yg byk juga peminatnya)…jadilah saya ambil kursus perancis di tahun 2002..seminggu 2x@1jam. Karena pas jam kerja 15 sd 16, saya izin dong sama atasan Alhamdulillah atasan OK dan memang baik hati…sebagai gantinya saya tambah kompensasinya dengan tambah jam kantor di akhir,Alhamdulillah temannya rajin2 jadi tetap aja pulangnya bareng. Di kelas saya murid yang paling tuir……karena temensnya anak SMA, Kuliahan, 1 org karyawan msh fresh graduate. Tapi bolehlah usia tua semangat tetap muda…seru juga bergaul sama anak2 muda…hehe…byk cerita-cerita lucu. Saya menyelesaikan level 1 dengan nilai lumayan lah gak paling tinggi dan berhak ke level 2, tapi tnyta satu persatu temen sebelumnya bekurang krn ada yg nyiapin ujian Negara , ada yg TA , ada yg dapet panggilan kerja..mungkin dari 10 tinggal 4. Nah kalau cm 4 org biayanya privat yang lain gak setuju..jadilah belajar bhs Prancis Cuma 3 bulan. Dengan pernah belajar bahasa ini gak sangka dikemudian hari agak-agak membantu…saya gak tahu kapan nih bahasa kepake, tujuan utama siapa tahu ketemu org prancis dan Cuma seneng pengen tahu aja bahasa asing lain.

Alhamdulillah kerasa pas haji, bayangan saya di Makkah-Madinah yg naik haji kan orang Arab, Indonesia dan orang2 negara Muslim…gak kepikiran ada orang perancis. Pertama ketemu saat antrian dan berhimpitan di lift…kebetulan jama’ah yang menempati Apartemen Ellyas di Madinah adalah jama’ah Indonesia, India dan Tunisia. 2 org muslimah Tunisia ini terjebak dalam himpitan lift yang berjubel2 dengan orang indonesia..dia mau mencet tombol lantai tujuannya saja gak bisa saking sesaknya. Didenger2 kok pake bhs perancis…? Maka sy beranikan dia Tanya “a Quel etage madame ?” dia bilang “ trois etage “ dia tanya lagi “Et vous “ saya jawab “treize..!” dia agak terbelalak..mikir juga kali jauh bener hampir ujung atas…Hah berarti nyambung…asyik sy bisa praktekin Perancis saya setelah 3 tahun lalu kursus yang Cuma 3 bln itu. Akhirnya dia sampai di lantai 3 tak lupa mengucapkan “ Merci, vous parlez en Francais !! “…saya “ Oui, avec plaisir !”. Kejadian selama satu kali selama di Madinah. Dari sini saya tahu bahwa selain Perancis yang pake Francais juga Tunisia (bekas jajahan Perancis) Selama di Madinah org asing pertama yang sempat ngobrol adalah malam pertama di madinah ba’da sholat maghrib,dzikir dan tilawah…di sebelah adalah org india dan ngobrollah kami dengan bahasa inggis..ceritain profesi dia sebagai guru, cerita tentang musibah tsunami yang menghebohkan Indonesia dan bbrp Negara lain dll.

Oya kembali ke Francais, org kedua yang terlibat percakapan bernama Shafa, 22 tahun dia ini bener2 jama’ah dari prancis keturunan india bersuamikan orang Maroko..setelah tegur sapa awal dengan bhs inggris berasal dari mana dia jawab France..Ahaa....sy excited banget lagi jajal bahasanya itu kira-kira mereka mudheng gak ya kalau saya ngomong ??...awalnya sih obrolan Tanya jawab ringan...Vous allez avec qui? sons amusants bla..bla gak inget lagi..., tapi dia udah cerita panjang2..saya yang nyengir..la iyyya …saya gak ngerti vocabnya semua cepet pula...kan kursus Cuma lulus level 1, kalau mau lihai sampai level 5, jadilah saya minta dia campur in English juga…hehe…belagu pikir dia kaliiii !!...dia mengenalkan sebagai psikolog dengan suami disisiya dokter gigi…amazing lagi hamil tujuh bulan kuat naik haji..dia berdo’a Allah SWT menjadikan anak yang sholih. Trus mereka Tanya tentang kehidupan beragama di Indonesia, bgmn penerimaan perkembangan Islam dan keberadaannya. Sebenarnya dia sedang mencari tempat tinggal yang kondusif karena di perancis sendiri biarpun komunitas muslim paling besar di Eropa , tetap saja terjadi diskriminasi agama dalam prakteknya dikehidupan sehari. Dia Berminat banget saya cerita tentang kehidupan muslim di Indonesia (yak arena memang mayoritas dan jadi sangat kondusif). Waktu saya Bilang Bali…yaya…Dia baru ‘ngeh’ banget !!...kasian deh Indonesia orang asing banyak yg lebih kenal Bali dari pada Jakarta Ibukota negaranya….hiks !!. perjumpaan diakhiri dengan bertukar email, karena sy g bw hp jd sy tulis di halaman belakang buku matsurot sugro saya saja…A tout aleur…Shafa !! sayangnya…matsurotku itu gak tahu kemana ketelingsut2 waktu bongkaran pulang haji kali – jadi g bisa koresponden.

Pengalaman selanjutnya masih di Masjidil Harom , jeda maghrib dan isya setelah dzikir dan tilawah di barisan perempuan sy bersebelahan dengan perempuan belia dan subhanallah cantiiiiikkkk sekali.suaranya yang syahdu mendayu2 saat tilawah sampai menghentikan saya yang sedang tilawah juga, sayang untuk dilewatkan pikir saya….hehe…biar tasmi’ juga dapet pahala kan ? Jd saya biar kan kuping ini dengerin live murottal tetangga sebelah... :) sampai selesai.
Setelah dia jeda beristirahat dan ambil air zam-zam yang disediakan di gentong2 di bawah beberapa tiang, saya beranikan diri membuka pembicaraan dengan English tentu kan bhs Internasional,..Dia menyebut nya “ Fadhwa” (Nama ini yg akhirnya saya ambil untuk nama si bungsu, dengan harapan suaranya merdu seperti kenalan sy disamping itu, dan cantik jelita, selain artinya menebar Rizki/kelapangan). Trus saya Tanya asal darimana dan maktabny di daerah mana…dia nampaknya kebingungan…Oo…ternyata dia dari Maroko…lagi2 bekas jajahan Perancis, tp kyknya si Fadhwa ini tidak pakai bhs Enggress..jadilah dengan terbata-bata saya bicara Francais dan dia antusias saya bisa sedikit2 ngobrol dengannya . Saya pun memahami dengan terbata-bata ,lha dia bicaranya nyerocos lancar jaya….. ……excuse moi, parlez lentement s’il vous plait…pinta saya supaya dia gak cepet2…kusut nih otak saya nerjemahinnya…hihihi….
Saya bilang “vous aves tres belle voix pour recitations (tilawah)” dia tersenyum…suaranya merduuu banget…sangat mengiris2 hati. Dia tersipu. Ternyata dia pengantin baru…baru bbrp bulan dan sedang hamil 2 bulan usianya 19 tahun..hhhmmmm muda banget, katanya kalau orang maroko memang dikeluarganya diajari ngaji sejak bayi, dia sekolah di madrasah gak terus ke universitas. Sambil menunjuk ke shaff depan kea rah suaminya…pantas aja suaminya juga ganteng, bidadari dan bidadara dunia…Subhanallah….di surga lebih lagi kayaknya ya…. ^_^

Terakhir…saat saya menuju Arofah kalau gak salah…setelah tanazul dari mina pedestrian dimana saya mabit dulu disana terdampar di Area India bermalam dengan beratap langit…hehe…alias ngoboy..(krn kloter saya langsung menuju arofah) saya beserta suami tanazul berdua berbaur dengan jama’ah2 yg ngoboy ketemu dengan saudara2 muslim asal Filipina (adiknya perempuan, kakaknya laki2), jama’ah Belgia dan Mesir. Kemudian pagi hari bertolak menuju Arofah berhenti sejenak di Masjid Namirah. Sampai di Namirah kaki saya dah rasanya gempor banget jalan selama 2 jam dengan berhenti 3 kali @5menit. Ingat perut dah kukuruyuk belum terisi nasi…biasa org Indonesia nasi dah wajib deh disambangi… …jadilah my hubby mencari sarapan…sedang saya ditinggal seorang diri (lebay bgt ya..) maksudnya dari berdua..ngetek tempat duduk yg agak nyaman karena makin lama makin banyak orang yang berdatangan, sunnahnya sholat dhuhur ini di masjid Namirah baru kita bertebaran di Area Arofah untuk duduk khusyu bermunajat. Melihat pemandangan banyak orang2 hitam a.k.a Negro bertebaran berkelompok ada yg gendong bayi dipunggungnya, ada yang gandeng anak kecil..mereka itu badannya besar2, berdasar pengalaman di madinah bbrp kali mereka ngotot dan agak2 kasar terlibat omongan agak kasar dengan jama’ah lain memang mereka agak keras bisajadi karena iklim dan lingkungan asalnya. Sepele sebenarnya sih…Cuma beda persepsi aja, kalau mereka itu lewat di depan org lain yg sedang duduk di tempat berdesakan itu sambil megang kepala ntah dimana dasarnya mungkin biar yg dilewatin tahu bahwa dia mau lewat atau sopan santunnya org negro itu…eh kealaman sama orang medan…Bah !! tahukan kalau org Indonesia sangat menghargai kepala…pokoknya kesengol kepala ada…tunggu balasannya !! hehe…GAK SOPAN !!jadilah bentak2an Astaghfirullaah…
Ada beberapa kebiasaan yang kontradiksi, kayak versi orang arab katanya kalau ketemu org baru terus mereka mengusap2 janggut kenalannya berarti dia bersahabat…kalau kita praktekin di Indonesia…ihhh…nyengir kali kenalan baru kita atau malah ditepis tangan kita. Nah ..kalo yang g punya janggut gimana ???...

Eeeh…kok malah ngelantur, balik lagi, krn saya sd h menggelar tikar saya nyediain untuk my hubby tercinta…enak aja org negro itu duduk manis, gimana ngomongnya ya.krn kalau didiemin dia keenam mau rebahan n tiduran tikerku kan Cuma muat 3 org Indonesia duduk. Karena sy tahu dia dr Guinea dan denger2 mereka kyk pake bhs sengau2…ya sy bilang aja…”Excuse moi…c’est pour mon mari, d’accord ??” gak tahu deh penempatan kalimat saya itu bener atau enggak, tapi dia bergeser sambil tersenyum ramah berarti dia ngerti…hehe ....Alhamdulillaaah...
Akhirnya my hubby datang dengan sepiring besar nasi yaman dan sepotong besar ayam bakar setelah antrean panjaangg….jadilah kami menikmatinya berdua, ditengah kerumunan negro-negro itu…dengan nikmat dan selamat, Alhamdulillah..terhapus lapar dan dahaga.

Yaa…Ada hikmahnya juga saya pernah belajar bahasa Perancis. Mudah2an dikasih kesempatan menjejakkan kaki di Perancis dan lihat langsung menara Eiffel .
Maintenant J’oublie beaucoup Francais, C’est long temp,j’ne parle pas le Francais!!
EXCUSE MOI..ya, kalau skg saya banyak2 Lupa !!!...Qiqiqiqi....
Je suis très désolé.... :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar